Selasa, 17 April 2012

CANDLESTICK PATTERNS


Candlestick adalah satu teknik untuk memetakan pergerakan harga pasar baik itu pasar saham, komoditi, atau juga valuta asing (forex). Teknik ini termasuk ke dalam kelompok technical analysis dan merupakan teknik tertua dalam techincal analysis. Teknik ini diciptakan di Jepang oleh Munehisa Homma (1724-1803) yang dikenal juga sebagai “Dewa Pasar” dalam dua bukunya Sakata Senho dan Soba Sani No Den. Tahun 1991, Steve Nison
memperkenalkan teknik ini ke dunia Barat dalam bukunya Japanese Candlestick Charting Technique.



Candlestick patterns adalah pola-pola yang terbentuk dari sekumpulan candle yang membentuk formasi-formasi. Formasi-formasi–atau bisa disebut pola-pola–tersebut nantinya akan memberikan sinyal yang berbeda-beda tergantung dari kriterianya masing-masing. Dikatakan formasi, karena candlestick patterns tidak bisa mengabaikan candle yang terbentuk sebelumnya. Walaupun pada kenyataannya terdapat “pola 1 candle”, tetap saja pola tersebut harus memperhatikan candle-candle yang terbentuk sebelumnya (walaupun memang candle-candle sebelumnya tersebut tidak dititik beratkan). Pola 1 candle adalah pola yang hanya menitik beratkan pada sebatang candle yang terbentuk di ujung / akhir sebuah trend atau pergerakan, yang nantinya dapat mensinyalir terjadinya sebuah reversal ataupun keberlanjutan (continuation) sebuah trend. Selain pola 1 candle, terdapat pula pola 2 hingga 5 batang candle dalam candlestick patterns ini.
Dalam penggunaannya sebagai alat bantu analisa teknikal, candlestick patterns pun tidak bisa mengabaikan sebuah trend yang sedang berlangsung. Ini dikarenakan candlestick patterns memiliki peran yang penting dalam mensinyalir terjadinya keberlanjutan (continuation) ataupun reversal (perubahan) suatu trend. Oleh karenanya, penting bagi kita untuk memahami candlestick berdasarkan trendnya. Candlestick patterns terbagi ke dalam dua kategori, yaitu Candlestick Continuation Patterns danCandlestick Reversal Patterns. Masing-masing kategori nantinya terbagi lagi ke dalam dua subkategori. Untuk Candlestick Continuation Patterns terbagi menjadi Bullish Continuation Patternsdan Bearish Continuation Patterns. Dan, untuk Candlestick Reversal Patterns terbagi menjadi Bullish Reversal Patterns dan Bearish Reversal Patterns.
Selain hal-hal di atas, aspek lain seperti aspek perspektivitas kurang lebih sama seperti yang ada pada pembahasan chart patterns. Yangmana validitas pola candlestick yang terlihat pada timeframe yang lebih besar akan lebih tinggi dibanding validitas pola candlestick yang terlihat dari timeframe sempit / kecil. Dan lagi-lagi, ini harus disesuaikan dengan trading style masing-masing.
Karena candlestick patterns ini akan sangat bergantung pada bentuk dan jenisnya, Anda diharapkan sangat berhati-hati dan teliti dalam memahami bacaan ini. Jangan sampai jenis candle yang sangat vital pengaruhnya terhadap formasi yang terbentuk nanti tertukar. Ini dikarenakan formasi-formasi yang terbentuk nantinya dapat menjadi acuan beli ataupun jual. Misalnya saja, formasi tertentu baru bisa dikatakan memberikan sinyal beli apabila jenis candle yang menyertainya adalah BUL, namun Anda tetap melakukan aksi beli padahal jenis candle yang menyertainya BEL sehingga Anda pun rugi. Hal ini sering terjadi dikarenakan sangat banyak terdapat bentuk candle yang sama namun berbeda jenisnya. Saya perjelas sekali lagi, bentuk candle itu berupa: Marubozu, Long Candle & Short Candle, dan Doji. Sedangkan jenis candle berupa: Bull Candle (BUL) dan Bear Candle (BEL).
Penegasan di atas sebetulnya ditujukan karena terdapat beberapa formasi/pola yang nantinya sama sekali tidak terpengaruh oleh jenis candle, baik BUL maupun BEL. Beberapa formasi tidak menitik beratkan pada jenis candle apa yang menyertainya, sehingga untuk memudahkan pembaca saya akan menggunakan candle berwarna abu-abu dalam pengilustrasiannya untuk candle pada formasi yang dimaksud. Jadi, jika nantinya Anda melihat formasi dengan candle berwarna abu-abu yang menyertainya, itu artinya formasi tersebut tidak terlalu memperhitungkan jenis candle apa yang harus menyertainya, alias formasi tersebut boleh disertai dengan BUL ataupun BEL dalam pembentukannya. Supaya lebih jelas, berikut saya berikan ilustrasinya.
PS: Candle abu-abu atau saya sebut BOTH CANDLE (BOL) ke depannya akan digunakan sebagai pengilustrasian candle pada formasi atau pola tertentu yangmana formasi / pola tersebut “diperbolehkan menggunakan BUL ataupun BEL” sebagai syarat pembentukannya. Selain itu, nantinya pula akan dijabarkan kondisi-kondisi harga seperti harga pembukaan, harga tertinggi, dsb. Sehingga agar pembahasannya menjadi lebih praktis, saya hanya akan menggunakan singkatan-singkatannya saja (OHLC). Lanjutkan terus bacaan pada halaman ini apabila Anda merasa masih kurang jelas. Penjelasan pada pola-pola candlestick di bawah nantinya akan secara otomatis mencerahkan apa yang “buram” di pikiran Anda.

CANDLESTICK REVERSAL PATTERNS
Tidak perlu saya jelaskan panjang-lebar lagi, Candlestick Reversal Patterns adalah pola-pola candle yang mensinyalir terjadinya perubahan arus trend. Pola-pola ini terbagi ke dalam dua kategori, yaitu Bullish Reversal Patterns dan Bearish Reversal Patterns.

Bullish Reversal Pattern

Pola-pola yang masuk ke dalam kategori ini nantinya akan memberikan sinyal pembalikan arah trend dari bearish menuju bullish. Pola-pola yang ada bisa terbentuk dari formasi satu candle atau bahkan lebih. Pola-pola tersebut antara lain:
  1. SOUTHERN DOJI
    Pola ini merupakan pola yang diawali oleh trend bearish dan ditandai dengan common doji / doji star di ujung trendnya. Berikut keterangannya:
    • Format: 1 candle.
    • Diawali trend bearish / downtrend.
    • Harga pembukaan sama / hampir sama dengan harga penutupan (O = C).
    • Dengan kata lain, candle seperti tidak memiliki body atau berbentukCommon Doji / Doji Star.
  2. SOUTHERN LONG-LEG DOJI
    Pola ini hampir mirip dengan SHOUTHERN DOJI di atas karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan di dalamnya. Bahkan, sekalipun Anda keliru dalam membedakan antara Southern Doji dan Southern Long-Leg Doji, itu sama sekali bukan masalah. Hanya saja, lidi-lidi yang terdapat pada SHOUTERN LONG-LEG DOJI ini haruslah lebih panjang, sesuai dengan kriteria pada Long-Leg Doji yang sudah di bahas pada bab sebelumnya.
  3. Keterangan:
    • Format: 1 candle.
    • Diawali trend bearish / downtrend.
    • O sama / hampir sama dengan C.
    • Tampak seperti tidak memiliki body atau berbentuk Long-Leg Doji.
    • Perbedaan dengan SOUTHERN DOJI adalah pada panjang lidi-lidinya. Lidi pada SOUTHERN LONG-LEG DOJI memiliki ukuran yang lebih panjang (lebih jauh jaraknya dari barang candle).
  4. DRAGONFLY
    Pola Dragonfly berasal dari Dragonfly Doji. Tidak perlu saya bahas lagi ya? Kalau lupa silahkan lihat pada bab sebelumnya. Jika tidak mau, silahkan close blog ini. Huehehe!
  5. Keterangan:
    • Format: 1 candle.
    • Diawali trend bearish / downtrend.
    • Candle memiliki lower shadow atau lidi bawah yang cukup panjang.
    • Seperti ketentuan pada Dragonfly Doji, OH, dan C pada candle ini sama / hampir sama.
  6. HAMMER
    Hammer hampir mirip bahkan sangat mirip dengan Dragonfly. Hanya saja yang menjadi pembeda abadi antara kedua candle tersebut adalah body-nya. Body pada Hammer harus terlihat jelas atau paling tidak lebih berisi sehingga bentuknya menyerupai sebuah “martil” atau “palu”.
  7. Keterangan:
    • Format: 1 candle.
    • Diawali trend bearish / downtrend.
    • Candle memiliki lower shadow atau lidi bawah yang panjang dan body yang “berisi”.
    • Meskipun memiliki body, namun O dan C pada candle ini tidak boleh berjarak terlalu jauh agar terlihat selayaknya sebuah “martil” atau “palu”.
    • Jenis candle: BOL (Boleh BUL ataupun BEL).
  8. INVERTED HAMMER
    Sesuai dengan namanya, pola ini menyerupai martil yang terbalik (kebalikan dari pola HAMMER di atas).
  9. Keterangan:
    • Format: 1 candle.
    • Diawali trend bearish / downtrend.
    • Upper shadow atau lidi atas harus cukup panjang atau berjarak cukup jauh dari batang, dan batangnya harus terlihat jelas.
    • Meskipun demikian, jarak antara O dan C tidak boleh terlalu berjauhan atau body yang kecil agar terlihat seperti “martil yang terbalik”.
    • Jenis candle: BOL.
  10. BULLISH BELT HOLD
    Pola ini mirip dengan candle BUL Marubozu, namun pada BULLISH BELT HOLD ini harga tidak mampu ditutup di level tertingginya (H) dan ditutup sedikit (tidak terlalu jauh) di bawah H.
  11. Keterangan:
    • Format: 1 candle.
    • Diawali trend bearish / downtrend.
    • O seringkali diwarnai dengan gap-down* atau celah bawah.
    • C ditutup menguat dengan intensitas cukup tinggi di atas O, sehingga bentuknya mirip dengan BUL Marubozu.
    • Jenis candle: BUL.
    *Gap-down merupakan kondisi dimana harga pembukaan (O) sebuah candle sesi tertentu dibuka di bawah (tidak sejajar) harga penutupan (C) candle sesi sebelumnya, sehingga membuat sebuah “celah ke bawah”. Ada pula Gap-upyang merupakan kondisi dimana harga pembukaan (O) sebuah candle sesi tertentu dibuka di atas (tidak sejajar) harga penutupan (C) candle sesi sebelumnya, sehingga membuat sebuah “celah ke atas”.
  12. BULLISH PREGNANT
    Disebut Bullish Pregnant karena bentuknya yang seperti “orang mengandung”. Pola ini disebut-sebut sebagai pola dengan validitas tinggi dalam mensinyalir perubahan arus trend dari bearish menuju bullish.
  13. Keterangan:
    • Memiliki nama asli yang berasal dari Jepang, Bullish Harami. Harami adalah sebutan bagi orang hamil dalam bahasa Jepang.
    • Format: 2 candle.
    • Diawali trend bearish / downtrend.
    • Candle pertama: BEL.
    • Candle kedua: BUL.
    • Body candle kedua seluruhnya harus berada dalam body candle pertama agar terlihat selayaknya “candle yang sedang dalam kandungan”.
    • Posisi candle kedua cenderung berada di titik tengah candle pertama.
    • Kondisi seperti ini dikarenakan O pada candle kedua mengalami gap-up sehingga dibuka sedikit lebih tinggi dari C pada candle pertama. Lalu, C pada candle kedua ditutup lebih rendah dari Opada candle pertama.
  14. BULLISH PREGNANT CROSS
    Perbedaannya dengan BULLISH PREGNANT sebelumnya adalah pada pola candle ini candle keduanya berupa sebuah doji.
  15. Keterangan:
    • Nama asli: Bullish Harami Cross.
    • Format: 2 candle.
    • Diawali trend bearish / downtrend.
    • Candle pertama: BEL.
    • Candle kedua: Doji.
    • Jenis dojinya bisa berupa Doji Star ataupun Long-Leg Doji.
    • Batang doji (kalau boleh disebut batang) harus berada di dalam body candle pertama.
    • Batang doji (terkesan) cenderung berada di titik tengah candle pertama.
    • Gap-up membuat O pada candle kedua dibuka sedikit di atas C pada candle pertama.
  16. BULLISH ENGULFING
    Diambil dari kata “engulf” yang artinya menelan, pada pola ini terlihat seperti terdapat sebuah candle yang “menelan” candle lain.
  17. Keterangan:
    • Format: 2 candle.
    • Diawali trend bearish / downtrend.
    • Candle pertama: BEL.
    • Candle kedua: BUL.
    • Body candle pertama sekilas seperti berada di dalam area body candle kedua.
  18. EQUAL LOW
    Terdapat dua buah candle yang memiliki nilai L yang sejajar pada pembentukan pola ini.
  19. Keterangan:
    • Sebutan lain: Tweezer Bottom.
    • Format 2 candle.
    • Diawali trend bearish / downtrend.
    • Candle pertama: BEL.
    • Candle kedua: BUL.
    • L kedua buah candle sama rata (sejajar).
  20. MORNING STAR
    Morning Star dimaksudkan untuk mengistilahkan pola yang terlihat seperti “sebuah fajar”. Filosofi dari pola ini adalah “setelah gelap terbitlah terang”.
  21. Keterangan:
    • Format: 3 candle.
    • Diawali trend bearish / downtrend.
    • Candle pertama: BEL.
    • Candle kedua: BOL.
    • Candle ketiga: BUL.
    • O pada candle kedua terbentuk setelah gap-down dari C pada candle sebelumnya, dan C nya ditutup tidak jauh dari O sehingga terlihat memiliki body yang kecil.
    • Kedua lidi pada candle kedua, baik atas maupun bawah, relatif pendek atau tidak jauh dari batang candle.
  22. MORNING DOJI STAR
    Pola masih saudaraan dengan Morning Star, hanya saja terdapat Doji Star dalam pembentukan pola ini.
  23. Keterangan:
    • Format: 3 candle.
    • Diawali trend bearish / downtrend.
    • Candle pertama: BEL.
    • Candle kedua: bisa berbentuk Doji Star ataupun Long-Leg Doji.
    • Candle ketiga: BUL.
    • O pada candle kedua terbentuk setelah gap-down dari C candle pertama, dan C nya ditutup sama / hampir sama dengan O sehingga terlihat selayaknya doji.
  24. BULLISH ABANDONED BABY
    Mungkin pola ini diberi nama Abandoned Baby karena terdapat candle yang terlantar (seperti bayi yang ditinggalkan orang tuanya).
  25. Keterangan:
    • Format: 3 candle.
    • Diawali trend bearish / downtrend.
    • Candle pertama: BEL.
    • Candle kedua: BOL.
    • Candle ketiga: BUL.
    • O pada candle kedua terbentuk setelah gap-down dari pada candle pertama, dan O pada candle ketiga terbentuk setelah gap-up dari C pada candle kedua.
  26. MORNING THREE STAR
    Barangkali ini merupakan pola yang sangat jarang ditemui. Sesuai namanya, pola ini terbentuk dari tiga bintang alias tiga buah Doji Star.
  27. Keterangan:
    • Format: 3 candle.
    • Diawali trend bearish / downtrend.
    • Semua candle memiliki body yang tipis dikarenakan O dan C pada masing-masing candle sama / hampir sama.
    • Dengan kata lain, semua candle berbentuk doji, baik itu Doji Star maupun Long-leg Doji.
  28. THREE BLACK SOLDIERS
    Sebetulnya kurang tepat memberikan nama sebuah pola berdasarkan warna candle-nya. Karena seperti yang sudah saya jelaskan, pemberian warna candle bisa berbeda-beda tergantung platform dan keinginan masing-masing trader. Maka dari itu, Saya lebih senang menyebutnya sebagai Three BUL Soldiers untuk ke depannya.
  29. Keterangan:
    • Nama yang lebih sesuai: Three BUL Soldiers.
    • Format: 3 candle.
    • Semua candle berjenis BUL dan pada umumnya memiliki body-body yang panjang.
    • Lidi-lidinya tidak terlalu menjadi perhatian, namun akan lebih valid jika lidi-lidi tersebut tidak terlalu panjang. Sehingga masing-masing candle sekilas tampak seperti BUL Marubozu.


Bearish Reversal Patterns



Pola-pola yang masuk kategori ini dapat memberikan sinyal perubahan arah trend dari bullish menjadi bearish. Pola-pola yang ada nantinya bisa berformat satu bahkan lebih dari satu candle. Perbedaannya dengan Bullish Reversal Patterns hanyalah pada trend yang mengawalinya. Berikut pola-pola yang dimaksud beserta keterangannya:
  1. NORTHERN DOJI
    Pola ini hanya kebalikan dari SOUTHERN DOJI pada kategori Bullish Reversal Patterns di atas.
  2. Keterangan:
    • Format: 1 candle.
    • Diawali trend bullish / uptrend.
    • O dan C sama / hampir sama.
    • Dengan kata lain, candle seperti tidak memiliki body atau berbentukCommon Doji / Doji Star.
  3. NORTHERN LONG-LEG DOJI
    Hanya kebalikan dari Southern Long-Leg Doji.
  4. Keterangan:
    • Format: 1 candle.
    • Diawali trend bullish / uptrend.
    • O sama / hampir sama dengan C.
    • Perbedaan dengan NORTHERN DOJI adalah pada panjang lidi-lidinya. Lidi-lidi pada NORTHERN LONG-LEG DOJI memiliki ukuran yang lebih panjang (lebih jauh jaraknya dari barang candle).
  5. GRAVESTONE
    Kebalikan dari Dragonfly Doji pada Bullish Reversal Patterns, pola ini terbentuk dari adanya candle berbentuk Gravestone Doji. Jika masih belum jelas, silahkan baca ulang pada bab CANDLESTICK.
  6. Keterangan:
    • Format: 1 candle.
    • Diawali trend bullish / uptrend.
    • Candle memiliki upper shadow atau lidi atas yang cukup panjang.
    • Seperti ketentuan pada Gravestone Doji; OL, dan C pada pola ini sama / hampir sama.
  7. SHOOTING STAR
    Saya kurang tahu mengenai filosofi yang terdapat pada pola / candle ini, tapi mungkin dijuluki Shooting Star karena posisinya berada di ujung trend bullish dan seperti bintang (maksudnya batang) yang memancarkan sinarnya ke atas (dimaksud untuk lidi atasnya).
  8. Keterangan:
    • Format: 1 candle.
    • Diawali trend bullish / uptrend.
    • Pada dasarnya, bentuk candle ini sama seperti Inverted Hammer.
    • Upper shadow atau lidi atasnya cukup panjang atau berjarak cukup jauh dari batang, dan body harus terlihat jelas agar tak tertukar dengan Gravestone Doji.
    • Meskipun demikian, jarak O dan C tidak boleh terlalu berjauhan agar terlihat selayaknya martil yang terbalik.
    • Jenis candle: BOL.
  9. HANGING MAN
    Candle ini terlihat di ujung trend bullish dan terkesan menggantung (hanging) sehingga dijuliki The Hanging Man.
  10. Keterangan:
    • Format: 1 candle.
    • Diawali trend bullish / uptrend.
    • Pada dasarnya, bentuk candle ini sama seperti Hammer.
    • Lower shadow atau lidi bawahnya cukup panjang atau berjarak cukup jauh dari barang, dan body harus terlihat jelas agar tak tertukan dengan Dragonfly Doji.
    • Meskipun demikian, jarak antara O dan C nya tidak boleh terlalu jauh sehingga body tidak terlalu panjang selayaknya sebuah martil.
    • Jenis candle: BOL.
  11. BEARISH BELT HOLD
    Pola ini mirip dengan BEL Marubozu, namun pada Bearish Belt Hold ini harga tidak mampu ditutup di level terrendahnya (L) dan ditutup sedikit (tidak terlalu jauh) di atas L.
  12. Keterangan:
    • Format: 1 candle.
    • Diawali trend bullish / uptrend.
    • O biasanya diawali dengan gap-up atau celah atas dalam pembentukannya.
    • C ditutup melemah dengan intensitas cukup tinggi di bawah O, sehingga bentuknya mirip BEL Marubozu.
    • Jenis candle: BEL.
  13. BEARISH PREGNANT
    Pada kategori Bullish Reversal Patterns sudah dibahas mengenai pola yang mirip dengan pola ini. Yap, Bearish Pregnant hanyalah kebalikan dari Bullish Pregnant.
  14. Keterangan:
    • Nama lain: Bearish Harami.
    • Format: 2 candle.
    • Diawali trend bullish / uptrend.
    • Candle pertama: BUL.
    • Candle kedua: BEL.
    • Body candle kedua seluruhnya harus berada di dalam body candle pertama agar terlihat selayaknya “candle yang sedang dalam kandungan”.
    • Posisi body candle kedua cenderung berada di titik tengah body candle kedua.
    • Hal ini dikarenakan O pada candle kedua mengalami gap-down sehingga dibuka sedikit di bawah Ccandle pertama. Lalu, C pada candle kedua ditutup lebih tinggi dari O pada candle pertama.
  15. BEARISH PREGNANT CROSS
    Adalah pola kebalikan dari Bullish Pregnant Cross. Berikut penjelasannya.
  16. Keterangan:
    • Nama lain: Bearish Harami Cross.
    • Format: 2 candle.
    • Diawali trend bullish / uptrend.
    • Candle pertama: BUL.
    • Candle kedua: Doji.
    • Jenis doji bisa berupa Doji Star ataupun Long-Leg Doji.
    • Batang doji (kalau boleh disebut batang) harus berada di dalam body candle pertama.
    • Gap-up membuat O pada candle kedua dibuka sedikit di bawah C pada candle pertama.
  17. BEARISH ENGULFING
    Ini sodaranya Bullish Engulfing. Gak perlu panjang lebar deh, soalnya memang tidak ada bedanya antara Bullish Engulfing dan Bearish Engulfing, kecuali pada trend dan kondisi harganya (hanya dibalik).
  18. Keterangan:
    • Format: 2 candle.
    • Diawali trend bullish / uptrend.
    • Candle pertama: BUL.
    • Candle kedua: BEL.
    • Body candle pertama sekilas seperti berada di dalam body candle kedua.
  19. EVENING STAR
    Jika pada Morning Star terkandung filosofi “habis gelap terbitlah terang”, maka pada pola ini saya dan hati saya sepakat dengan filosofi “habis terang, balik lagi deh ke gelap”. #dontbesoserious
  20. Keterangan:
    • Format: 3 candle.
    • Kebalikan dari Morning Star.
    • Diawali trend bullish / uptrend.
    • Candle pertama: BUL.
    • Candle kedua: BOL.
    • Candle ketiga: BEL.
    • O pada candle kedua terbentuk setelah gap-up dari candle sebelumnya dan memiliki body yang kecil (C ditutup tidak jauh dari O).
    • Lidi bawah dan lidi atas pada candle kedua relatif pendek atau tidak jauh dari batang candle.
  21. Evening Doji Star
    Perbedaannya dengan pola Evening Star hanyalah pada candle kedua yang berbentuk Doji Star.
  22. Keterangan:
    • Format: 3 candle.
    • Kebalikan dari Morning Doji Star.
    • Diawali trend bullish / uptrend.
    • Candle pertama: BUL.
    • Candle kedua: bisa berbentuk Doji Star maupun Long-Leg Doji.
    • Candle ketiga: BEL.
    • O pada candle kedua terbentuk setelah gap-up dari C pada candle sebelumnya, dan C nya ditutup sama / hampir sama dengan O sehingga terlihat selayaknya doji.
  23. BEARISH ABANDONED BABY
    Sama dengan Bullish Abandoned Baby, pola ini juga terlihat seperti terdapat candle yang terisolasi atau terlantar dari candle lainnya.
  24. Keterangan:
    • Kebalikan dari Bullish Abandoned Baby.
    • Format: 3 candle.
    • Diawali trend bullish / uptrend.
    • Candle pertama: BUL.
    • Candle kedua: BOL.
    • Candle ketiga: BEL.
    • O pada candle kedua terbentuk setelah gap-up dari C pada candle pertama, dan O pada candle ketiga terbentuk setelah gap-down dari C candle kedua.
  25. EVENING THREE STAR
    Lawan dari Morning Three Star ini mengilustrasikan keadaan yang seakan-akan menjadi akhir dari sesi trend bullish yang segera menjadi trend bearish. Ibaratkan “bintang kejora” yang sering nampak pada sore menjelang malam hari.
  26. Keterangan:
    • Kebalikan dari Morning Three Star.
    • Format: 3 candle.
    • Diawali trend bullish / uptrend.
    • Semua candle memiliki ukurang body yang tipis dikarenakan O dan C pada masing-masing candle sama / hampir sama.
    • Dengan kata lain, semua candle berjenis Doji, baik Doji Star maupun Long-Leg Doji.
  27. THREE WHITE EAGLE
    Mungkin dianalogikan seperti “burung elang putih yang mengintai mangsanya dari atas”. Kembali ke persoalan “pewarnaan candlestick”, dikarenakan pemberian warna tidak memiliki aturan yang tetap untuk membedakan setiap jenis candle-nya, maka saya katakan pola ini kurang tepat jika diberi nama berdasarkan warnanya. Dengan tidak bermaksud merubah ketentuan yang sudah ada, ke depannya saya akan menyebutnya dengan Three BEL Soldiers. Penamaan ini dimaksudkan untuk mempermudah Anda dalam mengingat pola ini—yang sebetulnya kebalikan dari Three BUL Soldiers.
  28. Keterangan:
    • Nama lain: Three Black Crows (Tiga Burung Gagak Hitam—digunakan bagi yang menggunakan warna hitam sebagai BEL-nya), Three White Angels, dan Three BEL Soldiers (yang kita gunakan).
    • Kebalikan dari Three BUL Soldiers.
    • Format: 3 candle.
    • Diawali trend bullish / uptrend.
    • Semua candle berjenis BEL dan pada umumnya memiliki body-body yang / atau hampir panjang.
    • Lidi-lidinya tidak terlalu menjadi perhatian, namun akan lebih valid jika lidi-lidi tersebut tidak terlalu panjang (atau tidak berjauhan dengan candle). Sehingga masing-masing candle sekilas tampak seperti BEL Marubozu.

Sumber: aldigozali.com

2 komentar:

  1. ACY memang benar benar is the best broker, dimana cepat dalam eksekusinya, layanan ramah, tingkat terpercaya dana trading, bonus nya pun menarik, ane bangga dan puas telah lama gabung di ACY ini dapat trading nyaman, aman tanpa ada permasalahan. Terus pertahankan dan kembangkan ACY ini agar ane dapat lebih lama lagi untuk trading di ACY tanpa ada permasalahan

    BalasHapus
  2. I am going to share with you one very simple strategy based on a strong and easily noticeable candlestick pattern. They call it "Lucky Spike". Everyone can learn it, use it and make money with it. There are traders who make a living trading just this pattern. Just check out this ebook I am giving you for free:==> http://www.forexmystery.com?hgd4h84gdh

    BalasHapus